Jumat, 30 Desember 2011

Catatan Akhir Tahun..


Catatan akhir tahun...
Jakarta, 30 Desember 2011 15.20 WIB

Inilah saya, sosok manusia yang kian beranjak dewasa. Masih teringat jelas kemarin saya masih menggunakan rok merah dengan rambut bondol’nya. Lalu, naik satu tingkat, dengan menggunakan rok biru saya tumbuh menjadi remaja tanggung yang penuh kelabilan, penuh dengan rasa penasaran dan ingin tahu, serta penuh dengan ajang main-main. Dilanjuti dengan rok abu-abu, saya kian menjadi remaja berkarakter akibat lingkungan yang luar biasa yang saya temui di dalamnya. Masa abu-abu’lah yang mengenalkan saya pada dunia yang penuh kedewasaan, persahabatan, ukhuwah islamiyah, yang semua itu dibungkus dengan keceriaan dan kesedihan yang silih berganti menghiasi setiap hari. Jika ditanya masa yang paling berkesan, maka saya dengan mantap akan menjawab masa abu-abulah yang sungguh sangat berkesan. Hey, kenapa bukan saat rok merah ? 6 tahun, bukan waktu yang singkat untuk sebuah kehidupan. Atau, kenapa tidak dengan masa rok biru ? Pasti banyak kejadian labil disana..
Ya, memang semua itu benar. 6 tahun di SD bukan merupakan waktu yang singkat, but heey.. apa yang dimengerti anak ingusan saat itu ? Belajar dan bermain hanya seperti rutinitas setiap hari yang selalu mengasyikan. Kalaupun ada kejadian berkesan, pastinya itu akan jadi bahan tugas pelajaran Bahasa Indonesia saat liburan datang –“Anak-anak, tugas hari ini tuliskan pengalaman seru kalian saat liburan kemarin…” Ibu Tuti menyuruh murid-muridnya. 0,0.-.
Lalu saat SMP, 3 tahun yang berlalu seakan menyiksa sebagian remaja labil pada umumnya, Tanya kenapa ? karena masa itu sungguh membuat kita harus menvcari jati diri. Ketika melihat teman membawa gadget terbaru, maka si putih biru itu mati-matian meminta orang tua untuk membelikannya. Ketika teman mendapatkan pacar baru, maka putih biru itupun mati-matian –mungkin- mencari pacar. Hoaaamm.. membosankan sekali.. seperti tidak memiliki pendirian. Masa-masa galau, alay, labil, benar-benar milik dunia putih biru. Namun, saya salut, karena beberapa teman saya tetap istiqomah dengan jati diri yang dimilikinya. Saya ? entahlah..
Lalu, bagian inilah yang membuat saya antusias untuk menulis catatan ini. Masa Putih Abu-abu.. Sejuata kisah, sejuta peristiwa, sejuta makna, sejuta impian, sejuta persahabatan... itu semua terangkum dalam 3 tahun yang penuh makna. 3 tahun yang penuh perjuangan. 3 tahun yang penuh semangat dalam melalui setiap harinya. 3 tahun yang singkat… Banyak kisah menarik yang terjadi setiap harinya. Yang kini, semua sudah menjadi sejarah.. saya, dan pasti semua orang sangat merindukan masa ini. Masa dimana kita sudah bisa menentukan karakter sendiri.
Saya menemukan banyak sahabat luar biasa di sini. Sungguh, persahabatan yang bermakna kebersamaan sangat saya temukan disini. Dengan berbagai karakter, watak, dan kebiasaan, itu semua menjadi pelengkap manis sebuah persahabatan. Pun, saya juga mulai mengenal jalan yang sebelumnya saya tidak ketahui keberadaannya. Bukan, bukan jalan yang ujungnya adalah mobil, motor, atau transportasi  yang lalu lalang. Bukan pula jalan yang menghantarkan kita sampai rumah atau sekolah. Ini jalan yang sungguh lebih indah dari yang engkau bayangkan. Ini merupakan jalan yang isinya seruan-seruan kebaikan, seruan-seruan dakwah. Yang penegaknya adalah mereka yang mencintai yang Tercinta, Allah SWT. Ya, putih abu-abulah yang mengenalkan saya pada jalan ini. Beruntung sekali, bukan ?
Tapi sayang, kala itu, saya yang lemah iman, saya yang mengedepankan dunia, saya yang sibuk dengan jalan yang lain, tidak begitu memperhatikan jalan dakwah yang ada di depan mata. Sungguh merugilah saya saat itu. Padahal, mereka ada disekeliling saya, mereka yang bersama menegakkan seruan Allah SWT ada di sekitar saya, mereka selalu meluruskan ketika saya berbelok arah, mereka yang memaksa untuk bangun ketika saya duduk untuk sekadar beristirahat, mereka yang kepalang panik ketika saya tertimpa musibah, mereka dengan sejuta perhatiannya, tapi, saya, sungguh saya seperti kuda yang berkacamata, tidak memedulikan mereka. Tidak meluruskan langkah yang sudah mereka luruskan. Tidak berusaha bangun ketika mereka sudah membangunkan. Tidak berusaha memenuhi ajakan mereka yang padahal ajakan itu sungguh saya nanti-nanti sekarang ini. Menyesal ? ya, teramat sangat menyesal.. karena memang sebuah penyesalan selalu datang di akhir kejadian..
Pertemuan kita disuatu hari.. menitikan Ukhuwah yang sejati..
Masa abu-abulah yang mengenalakan saya akan istilah Ukhuwah Islamiyah.. Tapi sayang, kala itu saya hanya mengetahui artinya, lantas tidak tenggelam untuk memahami maknanya. Maka, berbahagialah mereka, teman-teman saya, yang sudah paham akan makna istilah tersebut jauuuuh lebih awal daripada saya..
Entah akan jadi berapa lembar catatan ini jikalau saya tulis semua penyesalan yang saya miliki. Namun, saya tetap bersyukur, dengan adanya penyesalan, maka akan ada sebuah perubahan.
Perubahan kecil menuju sebuah kebenaran.
Oh putih-abu,sungguh kau masa yang sangat menyenangkan.. penuh dengan sejuta misteri.. yang kini lengkap sudah menjadi sebuh history..

Kini, walau tertatih, walau mungkin terlambat, perlahan tapi pasti diri ini  berusaha menyusul mereka. Mereka yang sudah jauuuh di depan untuk menyeru dan meninggikan nama Allah SWT. Mereka yang jauh lebih paham akan rintangan yang akan mengahadang. Mereka, yang lebih dulu mencetak kebaikan-kebaikan. Mereka, wanita-wanita sholeha, pencinta yang dicintai oleh yang Tercinta..
merekalah.. kalian..
Semoga istoqomah akan selalu menghampiri..
Semoga ikhlas akan selalu menhiasi dada ini..
Semoga malas segera sadar diri untuk pergi dari diri ini..
Dan semoga mereka, bukan, Kamu, mau membantu raga ini untuk kian khusyuk di jalan Dakwah ini..

“Barang siapa berperang untuk meninggikan kalimat Alah SWT, maka orang itu berada di jalan Allah SWT..” (H.R Bukhari)

Minggu, 18 September 2011

Tugas Filsafat

1. Pengertian Filsafat


  • Menurut KBBI
    Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
  • Menurut Tokoh
    Walter Kufmann : filsafat adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa tahu hasilnya terlebih dahulu.
    sumber : Semiawan, Cony R., I Made Putrawan, dan I. Setiawan. 2001. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal.37
  • Menurut Internet
    Menurut para ahli : Filsafat adalah pandangan hidup seseorang/sekelompok yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. filsafat merupakan suatu sikap yang sadar dan dewasa dalam memikirkan sesuatu secara mendalam dan menyeluruh.
    Sumber : http://pakguruonline.pendidikan.net/buku tua pak guru dasar kpdd11.html


    2. Pengertian Filsafat Ilmu

  • Menurut KBBI
    Filsafat Ilmu adalah ilmu yang berintikam logika, estetika, metafisika, dan epistimologi 

Minggu, 28 Agustus 2011

sebuah permulaan di batas akhir..

inilah diriku yang selalu ingin memulai..
inilah diriku yang selalu ingin bercerita..
inilah diriku yang selalu tak ingin diakhiri..

lantas, mengapa selalu saja seperti ini ?
merasakan keterlambatan..
merasakan ketertinggalan..

yang ku mau, bukan permulaan dibatas akhir.
yang ku mau bukan penghabisan,
bukan perpisahan.

oh ramadhanku, mengapa secepat ini ?
tak pantaskah aku memperbaiki diri?
tak pantaskah aku mencari pembenaran ?

berehatlah engkau sejenak, lalu biarkan aku menata hidupku..
beristirahatlah engkau sejenak, lalu biarkan aku memperbaiki semua ini.

sungguh, ketakutanku sampai keubun-ubun.
bisakah kita berjumpa lagi ??

yaaRabb, izinkan aku menicip ramadhanmu kembali..

Powered By Blogger