Sabtu, 26 Juli 2014

Dipenghujung 29 #Ramadhanku, ~


Memasuki detik akhir. Yep, 29. #Ramadhanku
Begitu banyak rangkaian episode terputar kali ini. Berbagai aktor, berbagai cerita. #Ramadhanku
Mulai dari piala dunia, yang hampir berhasil mengganggu jam tidur sebagian manusia.. yang sedihnya mengganggu ke-khusyuk-an sahur juga. #Ramadhanku
Kemudian, ada pula ajang demokrasi  5 tahunan -pilpres- yang kali ini menguras emosi & perasaan. Tak jarang jadi ajang fitnah sana sini. #Ramadhanku
Membanggakan jagoan dengan merendahkan lawan..  Padahal yang dijagokan saling bersalaman. Hanya tambah dosa lisan perbuatan. its a democrazy. #Ramadhanku
Selanjutnya, yang sampai hari ini terjadi, yang sampai hari ini memilukan hati, ialah Gaza yang tumpah ruah darah, yang kian terkikis karena orang2 bengis. #Ramadhanku
Langit menyala2. Jeritan2 manusia memekikan telinga. Tak ada tempat berbuka yang nyaman. Tak ada tempat sahur yang aman. #Gaza #Ramadhanku
Mayat wanita & anak2 bergelimpangan, namun mereka brdalih bilang itu-salah-sasaran. Bom bagai hujan. Darah bagai sungai. Perih kawan! #Gaza #Ramadhanku
Itu semua tadi, adalah cuplikan Ramadhan tahun  ini. Itu semua tadi, adalah cuplikan-Ramadhan-tahun-ini. #Ramadhanku
Spesial sekali. Ada ladang dosa kala berghibah, asyik bicarakan tabiat buruk capres kubu lawannya yang sebenarnya (mungkin) tidak didasarkan fakta...
....ada juga ladang Pahala berlimpah ruah bertabur berkah, kala mau memberikan rezekinya utk saudara2 kita di Palestine sana. Di Gaza sana.
Itu semua tadi.. Ya, Spesial sekali, bung! Tahun ini, #Ramadhanku spesial sekali!
Tapi sayang... Sungguh sayang, bung. Aku hanya sibuk urusi duniaku. Aku-hanya-Sibuk-kejar-targetan-ku. Targetan-dunia-ku. #Ramadhanku
Orientasiku hanya kertas berisi list-list duniawi. Yang ketika berhasil ter 'Checked', kehabagiaannya hanya sesaat terasa. #Ramadhanku
Aku...... Sibuk sendiri. #Ramadhanku
Hingga  akhirnya, seperti anak manja yang keluar dari selimut tidurnya, membuka jendela, lantas tersadar bahwa..... O Allah, #Ramadhanku akan pergi!
Panik. Ya, Panik. #Ramadhanku
Tapi seketika, #Ramadhanku berujar lembut.. "Aku tak (akan) pernah pergi.  Bahwa engkau saja yang selama ini sibuk sendiri."  Aku? Hening. ~
#Ramadhanku pun berujar lembut lagi..  Bahwa engkau masih punya waktu, untuk  bermesra denganku, menjadikanku media bercengkrama dgn-Nya. O Allah..
Maka,tersadarlah aku,bumi-Nya yang megah selalu menanti kening2 untuk bersujud pasrah. Langit-Nya yang luas selalu menanti uraian doa2 penuh pinta. #Ramadhanku
Tapi, selama ini, akunya saja yang pergi.. akunya saja yang lari. Itu tadi, karena-sibuk-sendiri-urus-duniawi, yang tak akan pernah ada habisnya kala dicari. #Ramadhanku
Bumi tetap beredar, Langit tetap mngangkasa.. artinya masih menanti kening kita, doa kita.. Ya, masih ada waktu. #Ramadhanku blm benar2 berlalu.
Menuju akhir, tapi belum benar2 berakhir. Masih ada kesempatan , dear :') grab it! #Ramadhanku
Toh, kala beradu pada pacuan kuda, mendekati finish kita perkuat laju. Buka menyesali lambatnya lalu. #Ramadhan
Maka, Bismillah, masih ada beberapa waktu, sebelum semua benar-benar berlalu… #Ramadhanku
Pun, kala semua memang harus berlalu, Semoga bukan penyesalan yang kita rengkuh. #Ramadhanku
Akhirul kalam, Taqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum. Allauhummaa aamiin.. #Ramadhanku

Ini kisah 'aku' di #Ramadhanku.  Jika ada kesamaan rasa, ah, semoga Alloh ampuni kita semua..
Powered By Blogger