Memasuki detik akhir. Yep, 29. #Ramadhanku
Begitu banyak rangkaian episode terputar kali ini. Berbagai
aktor, berbagai cerita. #Ramadhanku
Mulai dari piala dunia, yang hampir berhasil mengganggu jam
tidur sebagian manusia.. yang sedihnya mengganggu ke-khusyuk-an sahur juga.
#Ramadhanku
Kemudian, ada pula ajang demokrasi 5 tahunan -pilpres- yang kali ini menguras
emosi & perasaan. Tak jarang jadi ajang fitnah sana sini. #Ramadhanku
Membanggakan jagoan dengan merendahkan lawan.. Padahal yang dijagokan saling bersalaman. Hanya
tambah dosa lisan perbuatan. its a democrazy. #Ramadhanku
Selanjutnya, yang sampai hari ini terjadi, yang sampai hari
ini memilukan hati, ialah Gaza yang tumpah ruah darah, yang kian terkikis karena
orang2 bengis. #Ramadhanku
Langit menyala2. Jeritan2 manusia memekikan telinga. Tak ada
tempat berbuka yang nyaman. Tak ada tempat sahur yang aman. #Gaza #Ramadhanku
Mayat wanita & anak2 bergelimpangan, namun mereka
brdalih bilang itu-salah-sasaran. Bom bagai hujan. Darah bagai sungai. Perih
kawan! #Gaza #Ramadhanku
Itu semua tadi, adalah cuplikan Ramadhan tahun ini. Itu semua tadi, adalah cuplikan-Ramadhan-tahun-ini.
#Ramadhanku
Spesial sekali. Ada ladang dosa kala berghibah, asyik
bicarakan tabiat buruk capres kubu lawannya yang sebenarnya (mungkin) tidak didasarkan
fakta...
....ada juga ladang Pahala berlimpah ruah bertabur berkah,
kala mau memberikan rezekinya utk saudara2 kita di Palestine sana. Di Gaza
sana.
Itu semua tadi.. Ya, Spesial sekali, bung! Tahun ini,
#Ramadhanku spesial sekali!
Tapi sayang... Sungguh sayang, bung. Aku hanya sibuk urusi
duniaku. Aku-hanya-Sibuk-kejar-targetan-ku. Targetan-dunia-ku. #Ramadhanku
Orientasiku hanya kertas berisi list-list duniawi. Yang ketika
berhasil ter 'Checked', kehabagiaannya hanya sesaat terasa. #Ramadhanku
Aku...... Sibuk sendiri. #Ramadhanku
Hingga akhirnya, seperti
anak manja yang keluar dari selimut tidurnya, membuka jendela, lantas tersadar
bahwa..... O Allah, #Ramadhanku akan pergi!
Panik. Ya, Panik. #Ramadhanku
Tapi seketika, #Ramadhanku berujar lembut.. "Aku tak
(akan) pernah pergi. Bahwa engkau saja yang
selama ini sibuk sendiri." Aku?
Hening. ~
#Ramadhanku pun berujar lembut lagi.. Bahwa engkau masih punya waktu, untuk bermesra denganku, menjadikanku media
bercengkrama dgn-Nya. O Allah..
Maka,tersadarlah aku,bumi-Nya yang megah selalu menanti
kening2 untuk bersujud pasrah. Langit-Nya yang luas selalu menanti uraian doa2
penuh pinta. #Ramadhanku
Tapi, selama ini, akunya saja yang pergi.. akunya saja yang
lari. Itu tadi, karena-sibuk-sendiri-urus-duniawi, yang tak akan pernah ada
habisnya kala dicari. #Ramadhanku
Bumi tetap beredar, Langit tetap mngangkasa.. artinya masih
menanti kening kita, doa kita.. Ya, masih ada waktu. #Ramadhanku blm benar2
berlalu.
Menuju akhir, tapi belum benar2 berakhir. Masih ada
kesempatan , dear :') grab it! #Ramadhanku
Toh, kala beradu pada pacuan kuda, mendekati finish kita
perkuat laju. Buka menyesali lambatnya lalu. #Ramadhan
Maka, Bismillah, masih ada beberapa waktu, sebelum semua
benar-benar berlalu… #Ramadhanku
Pun, kala semua memang harus berlalu, Semoga bukan penyesalan
yang kita rengkuh. #Ramadhanku
Akhirul kalam, Taqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa
shiyamakum. Allauhummaa aamiin.. #Ramadhanku
Ini kisah 'aku' di #Ramadhanku. Jika ada kesamaan rasa, ah, semoga Alloh ampuni
kita semua..