Selasa, 09 Juni 2015

Debu


Gemuruh angin bergilir lari,
sesatkan debu, terbawa sepi
ia berpindah, dari tanah ke tanah
sesaat disini, nanti lusa disana.
tak ada tempat pastinya,
ia bergulir terbawa angin.
menempel, menyelimuti pernak mewah.
Kurangi estetika. Hanya jadi benalu saja.
Prinsippun tak ada,
hanya pasrah ikuti angin membawa,

Debu, itulah dia.

Lalu, kamu mah apa? butiran debu?
Jangan, ia kotor nan mengganggu.
Yang Kuasa cipta kita untuk jadi Khilafah, sangat mulia.
Lalu kamu? Mendebu? hanya bentuk merendah, tak ada syukur, sungguh Allah tak suka.

..
Debu,
cukup biarkan angin membawa ia berlalu.

1 komentar:

Powered By Blogger