Rabu, 01 Januari 2020

MALANGNYA TAK JADI KE MALANG

Awal kisah di @30haribercerita tentang di akhir tahun 2019.
Tiket menyusul sudah terpesan. Pulang pergi, aman. Akibat terpengaruh provokasi keluarga, akhirnya menyusul menjadi pilihan. Mereka berangkat senin, saya selasa. Insya Allah. Di sisi lain, Ibu dan Bapak sudah mengirim banyak swafoto di depan welcoming batam, dan patung singa. Ga sabar nunggu rekam gambar mereka di depan Twin Tower besok di hari senin, insya Allah.
Maka hingga minggu larut, set.12 dini hari saya masih berkemas, mempersiapkan barang2 utk dibawa dihari selasa krn membayangkan besok akan sangat sibuk dgn banyaknya kegiatan di kampus. Lain cerita dengan si kakak, yg padahal berangkat senin, tapi koper saja belum dibeli. Heran.
.
Tapi semua berganti cerita.
Setelah ketokan pintu bertubi-tubi dari Kakak, rencana lain yang tak pernah kami rancang, terjadi.
Pagi itu, muazin belum mengumandangkan azan subuhnya, dengan terbata kaka berkata "Kakek-udah -ga-ada".
Pagi itu, berubah segala rencana-rencana manusia yang ga ada apa-apanya.
Malang, kami ditinggal kakek tersayang.
Segala rencana terganti dengan air mata kehilangan. Tiket-tiket yg terpesan batal. Ibu dan Bapak ubah jadwal kepulangan, walau pada akhirnya mereka tak sempat melihat wajah teduh terakhir Bapak mereka.
Hari itu, bukan kami yang berangkat, tapi Kakek yang pergi, dan tak kembali.
.
Selepas dari kubur, kami semua memandang koper yang tak jadi di bawa. Tertawa bersama, seperti menertawakan rencana manusia yang tak ada seujung kuku dari rencana sang Maha Besar.
.
Kami kini sedang berhikmah, atau masih mencari hikmah, atas semua yang terjadi.
.
Kullu nafsin żā`iqatul-maụt,
Innalillahi wa innailayhi rooji'uun,
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu.
Semoga Kakek kami (Allahu yarham) mendapatkan terbaik di sisi Allah. aamiin.

#SemuaPastiAdaHikmahnya #30haribercerita #30HBC2001 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger